Categories
Review

7 Alasan Nonton Twenty Five Twenty One

7 Alasan Nonton Twenty Five Twenty One – Di sebuah grup whatsapp, teman-teman memprovokasi saya untuk nonton drama Twenty Five Twenty One (2521). Saya lihat covernya, biasa aja, tidak tertarik. Baca sinopsisnya, masih belum tertarik. Sampai akhirnya seorang teman memaksa untuk nonton (karena dia biasa rumpi drama yang ditonton sama saya), akhirnya saya terpaksa menonton.

Saya pernah kecewa dengan salah satu drama korea yang dibintangi Nam Joo Hyuk (bukan Start Up ya), karenanya saya sudah berniat bahwa episode 1 adalah penentu apakah saya akan melanjutkan menonton atau berhenti. Dan seperti magnet, epsiode 1 drama Twenty Five Twenty One berhasil mengambil hati saya. Yuk simak review Twenty Five Twenty One lebih jauh.

Sinopsis Twenty Five Twenty One

Drama ini berkisah tentang seorang atlet perempuan anggar berusia 18 tahun, Na Hee Do, yang sudah mencintai anggar sejak kecil. Walaupun sekolah di sekolah umum, ia tekun berlatih anggar hingga akhirnya krisis ekonomi tahun 1998 dirasa merenggut mimpinya. Klub anggar di SMA-nya dibubarkan karena kesulitan ekonomi.

Ia minta kepada Ibunya untuk pindah sekolah ke sekolah yang mana klub anggarnya tidak mungkin dibubarkan karena ada peraih medali emas berlatih di sana. Alih-alih didukung, hinaan yang ia terima dari Ibunya. Merasa tidak bisa hidup tanpa berlatih anggar, ia membuat berbagai ulah agar sekolahnya dipindahkan.

Dalam salah satu ulahnya, ia bertemu kembali dengan Back Yi Jin, seorang pria berusia 20 tahun yang baru saja pindah ke daerah tempat tinggal Na Hee Do. Back Yi Jin adalah mahasiswa tingkat 2 yang terpaksa putus kuliah karena keluarganya jatuh miskin akibat krisis ekonomi yang melanda. Krisis ekonomi tidak hanya membuat keluarganya jatuh miskin dan ia putus sekolah, tetapi ia juga harus berpisah dengan seluruh anggota keluarganya, harus menanggung biaya hidupnya sendiri, dan harus menghadapi penagih utang yang bahkan tidak ia kenal.

Karena sering bertemu di berbagai kesempatan, Na Hee Do dan Back Yi Jin menjadi akrab dan mendukung satu sama lain untuk meraih mimpi mereka masing-masing. Namun, suatu saat Na Hee Do menemukan Back Yi Jin menghilang dan tidak dapat dihubungi.

Kenapa Back Yi Jin tiba-tiba menghilang? Dengan keterbatas media komunikasi pada saat itu, akankah Na Hee Do dan Back Yi Jin kembali bertemu? Apakah Na Hee Do berhasil meraih mimpinya menjadi peraih medali emas pada cabang olahraga anggar?

Review Twenty Five Twenty One

  • Judul Drama: Twenty Five Twenty One
  • Pemain: Kim Tae Ri, Nam Joo Hyuk, Bona, dll.
  • Sutradara: Jung Ji Hyun
  • Penulis Naskah: Kwon Do-Eun
  • Bulan Rilis: Februari – April 2022
  • Jumlah Episode: 16 episode
  • Negara Asal: Korea Selatan

Untuk menggambarkan dengan jelas review Twenty Five Twenty One versi saya, setidaknya saya memiliki 7 alasan untuk menonton drama korea Twenty Five Twenty One (2521) ini:

Penuh Semangat Berjuang Meraih Mimpi

Na Hee Do adalah sosok tangguh yang tidak berhenti berusaha walaupun telah berkali-kali gagal. Sekolah lamanya tidak memberi dukungan karena bagaimanapun juga kondisi ekonomi sangat sulit. Ibunya dirasa Na Hee Do tidak mendukung mimpinya dan sering kali memojokkan Na Hee Do.

Walaupun demikian, ia tetap memelihara mimpinya menjadi peraih medali emas cabang olahraga anggar seperti Ko Yu Rim. Na Hee Do mengagumi Ko Yu Rim karena talentanya.

Pada kejadian-kejadian setelahnya, kecintaan Na Hee Do pada Ko Yu Rim runtuh, tapi tidak dengan mimpinya. Ia semakin semangat mewujudkan mimpinya. Sifat keras kepala, bakat yang telah ada sejak kecil, dan kemampuannya berdiri kembali setelah jatuh membuat ia semakin dekat dengan mimpinya,

Menonton Twenty Five Twenty One membuat saya tertular semangat juang Na Hee Do. Setiap episode memberikan energi positif. Mungkin karena latar belakang kisah atlet yang penuh sportifitas atau memang karakter Na Hee Do yang begitu memikat.

Karakter Na Hee Do yang Natural dan Memotivasi

Saya bisa dengan mudah jatuh cinta pada Na Hee Do. Na Hee Do sosok karakter yang cuek sekaligus bersemangat, fokus pada mimpinya, sangat remaja, dan apa adanya. Entah apa karena Kim Tae Ri yang begitu apik memerankan, saya merasa Na Hee Do begitu natural.

Sosok Na Hee Do yang natural pada drama Twenty Five Twenty One
Sumber gambar: instagram.com/tvn_drama

Saat dia berulah menjadi berandal, saat dia menangis, saat dia kesal, saat dia memotivasi Back Yi Jin, semuanya terasa natural dan apa adanya. Saya hampir-hampir merasa menonton sebuah kisah nyata seorang teman dekat, bukan sebuah drama.

Secara personal, saya merasa ada bagian dari Na Hee Do yang pernah ada pada diri saya saat remaja (atau mungkin hingga sekarang?). Tidak berpikir panjang dan keras kepala ketika melakukan sesuatu. Sampai pada akhirnya melihat konsekuensi dari perbuatan yang mestinya bisa diantisipasi sejak awal.

Saya tiba-tiba rindu masa remaja.

Dialog yang Deep

Sejak episode pertama saya sudah merasa ditampar dengan dialog yang deep dan penuh makna. Dialog yang ada sangat memperkuat karakter maupun cerita. Sampai dengan saat ini (episode 6), saya belum menemukan dialog yang sia-sia. Bahkan sekadar ‘Hai’ yang disampaikan oleh Moon Ji Woong tapi diabaikan oleh Ko Yu Rim yang panik karena Back Yi Jin menghilang.

Kisah Pertemanan yang Menghangatkan

Na Hee Do mempunyai seorang teman di dunia maya. Teman yang selalu mendukungnya tanpa syarat. Yang memahami perasaannya dan sering menghiburnya di kala sedih. Teman yang bahkan belum pernah bertemu fisik dengannya tapi bisa menyatakan nanti kalau bertemu pasti akan langsung suka. Teman yang sebenarnya berada tidak jauh darinya tapi dengan kondisi yang bertolak belakang.

Pertemanan Na Hee Do dan Back Yi Jin juga mengahangatkan. Saling mendukung satu sama lain dengan tulus. Mengisi kekurangan satu sama lain. Na Hee Do dengan semangatnya yang membawa aura positif dan Back Yi Jin dengan kecerdasan serta kedewasaannya.

Pertemanan Na Hee Do dan Back Yi Jin dalam Twenty Five Twenty One
Sumber gambar: instagram.com/tvn_drama

Saya melihat mereka sebagai teman dekat yang saling membutuhkan. Entah nanti apakah akan berlanjut menjadi hubungan asmara. Jika pun berlanjut menjadi hubungan asmara, agaknya kemungkinan mereka tidak menikah karena anak Na Hee Do di masa kini bermarga Kim.

Pelajaran Hidup dari Konflik Keluarga

Ayah Back Yi Jin sengaja bercerai dan membuat keluarganya berpencar agar mereka tidak perlu menanggung utang-utang perusahaan yang menumpuk. Back Yi Jin berusaha mendapatkan penghasilan dengan kerja serabutan agar ia kelak bisa menyatukan lagi keluarganya yang terpisah.

Di sisi lain, Na Hee Do hidup hanya dengan Ibunya setelah ayahnya meninggal. Na Hee Do mengklaim ibunya tidak pernah memedulikan bagaimana ia bersusah payah menggapai mimpi di dunia anggar.

Di belakang Na Hee Do, ibunya yang melakukan lobi dengan pelatih anggar SMA Taeyang agar Na Hee Do bisa diterima dalam klub anggar tersebut jika nanti pindah sekolah. Ibu Na Hee Do dan pelatih anggar dulunya adlah teman baik sampai akhirnya suatu kejadian di masa lalu mengubah pertemanan mereka. Di balik sikap dingin, Ibunya mendukung Na Hee Do dengan caranya sendiri.

Mengenal Olahraga Anggar

Saya selalu tertarik dengan olahraga bela diri, dengan senjata atau tanpa senjata. Sebelumnya saya pernah baca novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya yang di dalamnya diceritakan sekilas tentang seorang atlet anggar.

Dalam drama ini, saya melihat anggar sebagai olahraga bela diri yang anggun. Mereka saling menyerang hanya dengan gerakan maju-mundur berbekal sebilah pedang. Dengan ruang gerak yang sangat terbatas, mereka beradu strategi, ketangkasan, dan kecepatan. Cantik sekali!

Karena istilah yang digunakan saat pertandingan terasa asing bagi saya, saya jadi mencari lebih jauh terkait olahraga anggar ini. Olahraga anggar berasal dari Perancis karenanya istilah yang digunakan kebanyakan menggunakan bahasa Perancis. Menonton pertandingan anggar di drama ini seperti menimbulkan keseruan tersendiri karena scene pertandingan cukup banyak diambil. Saya menantikan scene pertandingan yang lebih lama durasinya (kayaknya akan ada di episode 7).

Olahraga Anggar dalam Twenty Five Twenty One
Sumber gambar: instagram.com/tvn_drama

Mengenang Masa 1990-an

Saya merasakan hidup di tahun 90-an saat masa kanak-kanak hingga akhir sekolah dasar (bisa ditebak kan ya umurnya berapa). Saya menikmati mengenang masa-masa itu saat menonton Twenty Five Twenty One. Beberapa barang jadul sangat jarang ditemui pada masa kini seperti penyeranta (pager), komputer konde, telepon umum, kaset, serta walkman.

Interaksi antar sesama juga lebih sering dilakukan dengan bertemu langsung dan ini membawa kehangatan tersendiri. Berbicara dengan bertatap muka, melihat langsung ke mata lawan bicara, dan mengamati perubahan ekspresi lawan bicara. Tiba-tiba saya kangen mengobrol langsung dengan orang-orang. Apalagi hawa-hawa pandemi masih lekat begini. Semoga pandemi segera berakhir.

Menonton Twenty Five Twenty One dan Bersiap untuk Menjadi Bersemangat

Yang paling kentara setelah menyaksikan 2521 adalah semangat Na Hee Do yang menular. Tidak hanya kepada Back Yi Jin, tapi juga kepada saya. Jika kamu sudah selesai membaca review Twenty Five Twenty One ini dan memutuskan untuk menontonnya, ceritakan pada saya nantinya ya, apakah kamu juga tertular semangatnya Na Hee Do?

Happy watching!

3 replies on “7 Alasan Nonton Twenty Five Twenty One”

Sepakat, awalnya agak malas nontonnya, dan mencoba nonton karena nam jo hyuknya, semakin ditonton, malah semakin senang sama karakter yg diperankan kim tae ri, gak sabar nunggu episode 9 malam inišŸ¤­

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *