Categories
Fiksi Keluarga

Persiapan Pernikahan dalam 3 Bulan (Bagian 2 – habis)

Sebelumnya baca cerita bagian pertama dulu ya.

Pertengahan Desember 2015 tiba. Semula lamaran berlangsung di tengah Desember 2015, batal dan dijadwal ulang karena kakek calon suami sakit dan dirawat di RS. Belum tau sampai kapan dirawatnya, belum tau kapan jadwal ulang lamarannya. Waw, lumayan gusar waktu itu.

Menolak terlalu lama gusar, kami lanjutkan lagi survey sanggar yang tertunda. Dari pihak katering tempo hari, ditawarkan sebuah sanggar pengantin yang biasa membawa tema Minangkabau. Hanya saja, kami harus membayar biaya tambahan karena rate nya lebih tinggi dibandingkan sanggar rekanan sebelumnya. Oke, kami simpan dulu informasinya. Pada prinsipnya, sebelum lamaran, jangan dulu dikeluarkan uang untuk persiapan. Test food dan survey bisa dilakukan sebelum lamaran, agar setelah lamaran sudah menentukan katering, sanggar, percetakan undangan, toko suvenir dan lainnya.

Hari lamaran datang juga: 25 Desember 2015. Persiapan lamaran sekitar 1 minggu. Tidak ada cincin di jari kiri pertanda sudah dilaksanakan lamaran. Kami kurangi hal-hal yang dipenting-pentingkan. Setelah lamaran, semua hal langsung dieksekusi.

Sanggar Pengantin

Tanggal 31 Desember 2015 kami berkunjung ke sanggar pengantin yang biasa menangani pernikahan dengan adat Minangkabau. Nama sanggarnya Komala Hadi. Lokasi berada di Condet. Ada baiknya buat janji terlebih dahulu. Sabtu-Ahad biasanya tutup, jadi perlu hari kerja untuk ke sana, tapi ya sekali lagi, buat janji dulu via telepon. Dari harga sesuai paket, kami mendapatkan setting pelaminan ala minangkabau (jika menginginkan pelaminan dengan bagonjoang ada biaya tambahan), seorang MC, pertunjukan lengkap dengan acara adat, sepasang baju pengantin untuk resepsi, 2 stel baju laki-laki untuk orangtua pengantin (baju perempuan untuk orangtua tidak disediakan) dan 5 baju penyambut tamu lelaki. Untuk baju akad nikah, dapat disewa dengan biaya di luar paket. Saya hanya 2 kali datang ke sini, itu pun yang kedua karena kami berubah pakaian pengantin beberapa hari sebelumnya. Overall, Komala Hadi ini bagus dan profesional. Hadir di lokasi pada awal waktu dan menyiapkan beberapa perlengkapan untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Katering

Saya lupa namanya kateringnya, hanya saja saya ingat lokasi kantornya di bilangan Duren Sawit Jakarta Timur. Saat itu saya pesan paket 350 undangan dengan 10 gubukan.  Makanannya enak. Jenis makanannya cukup variatif. Dekorasi tempat pernikahan standar. Kami memilih untuk mengeluarkan suvenir pernikahan dan undangan dari wedding package yang ditawarkan. Mendekati hari H ada sedikit drama karena pihak katering menginfokan akan tiba di lokasi sekitar pukul 8:30 padahal akad nikah kami dimulai pukul 7:30 dan seharusnya ada sesi sarapan setelah prosesi akad nikah. Untuk mengantisipasi keterlambatan katering, akhirnya kami pesan beberapa kotak kue basah untuk tamu-tamu yang hadir saat akad nikah.

Percetakan Undangan

Kami pilih salah satu di antara banyak percetakan undangan di bilangan Tebet Jakarta Selatan. Kami ke sana sepulang kerja demi menghemat waktu. Waktu percetakan undangan sekitar 2 pekan. Terhitung 3 kali kami ke sana dengan kunjungan terakhir adalah pengambilan undangan. Saya lupa nama tempatnya dan tidak merekomendasikan toko ini karena di tengah pembuatan undangan, mereka meminta biaya tambahan di luar kesepakatan. Undangan pun akhirnya tidak dikirim tapi diambil sendiri ke sana.

Toko Souvenir

Toko ini terletak di Pasar Mester Jatinegara, saya lupa nama tokonya tapi letaknya persis di pinggir jalan raya depan Mester. Kami pilih souvenir sesuai budget. Waktu pembuatan sekitar 2 pekan. Selain membeli souvenir, kami membeli beberapa perlengkapan hantaran.

Lainnya

Kami menyewa pakaian untuk penyambut tamu perempuan di Sanggar Pengantin yang berlokasi di Summarecon Bekasi pada 7 hari sebelum hari H.

Kira-kira seminggu sebelum hari H, kami beli bahan di Pasar Tanah Abang untuk baju perempuan orangtua pada saat resepsi. Dan Alhamdulillah bisa jadi baju yang proper tepat pada waktunya. Haru!

H-1 pihak gedung menginfokan bahwa sound system rusak lalu segera dicari penggantinya dengan biaya tambahan tentunya. Seriously, drama before wedding does exist!

Kira-kira itu yang bisa saya bagi dari pengalaman. Memang yang memakan waktu paling besar adalah survey. Proses produksi dan lain-lain rata-rata 2 pekan sampai dengan 1 bulan. Oh iya, total bersih biaya yang kami keluarkan +/- 50 juta (termasuk lamaran, tanda cinta untuk pendukung acara, fee untuk penghulu, fee ustadz saat akad, dll).

Btw, hari ini bertepatan dengan hari pernikahan kami 4 tahun lalu loh. Kok bisa tepat ya? (Ya kan ditepat-tepatin~) Oke deh semoga bermanfaat yha 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *