Categories
Parenting

Akademi Keluarga: Meneladani Kehamilan Maryam

Pekan lalu, kelas Akademi Keluarga sudah mulai berjalan lagi. Libur beberapa bulan karena pandemi, kelas AKU diadakan lagi dengan sistem kelas online menggunakan zoom meeting. Pada bulan Maret sempat diadakan musyawarah untuk menentukan apakah kelas Akademi Keluarga diliburkan dahulu menunggu pandemi usai sehingga kelas dapat berlangsung tatap muka seperti biasa atau diubah formatnya menjadi kelas online. Sebagian besar peserta Akademi Keluarga angkatan 8 mengatakan lebih nyaman dengan kelas offline sehingga kami sepakat untuk libur menunggu pandemi usai. Beberapa pekan lalu, panitia Akademi Keluarga (AKU) mengumumkan akan melanjutkan kelas dengan sistem online dengan jadwal dua pekan sekali. Jika sebelumnya dalam satu kali pertemuan berlangsung dari jam 7 hingga jam 12, termasuk coffee break, kelas online dipecah menjadi 2x pertemuan, sabtu dan ahad. Yang ingin tahu lebih lanjut tentang AKU, saya sempat menuliskan pengenalan tentang AKU di sini

Pada hari Ahad, 20 September 2020, diberikan materi dengan tema Hamil, Melahirkan, Menyusui, dan Menyapih. Materi disampaikan oleh Ustadzah Poppy Yuditya. Entah kenapa materi ini terasa begitu emosional. Beberapa kali mata saya berselimut air karena gelombang emosi. Tentang kehamilan, Allah menyebutnya dengan kabar gembira (basyara) sehingga hal pertama yang harus dilakukan setiap wanita mukmin ketika mengetahui dirinya hamil adalah bersyukur. 

Tentang kehamilan, kami belajar dari wanita yang tersebut namanya dalam Al-Quran (sebagai satu-satunya wanita yang disebut dengan namanya di Al Quran), Maryam. Hamil tanpa suami, membuat Maryam menjadi bahan perbincangan. Tidak tanggung-tanggung, gunjingan yang beredar menyinggung juga tentang orangtua. “Ibu dan bapakmu orang baik-baik, kok kamu hamil tanpa suami sih?” Gitu ya kira-kira nyinyirannya. Apa yang dilakukan Maryam? Ia meninggalkan semua perbincangan yang mengganggu tersebut. Ia pergi menyendiri dan fokus pada kehamilannya. 

Terdapat ibroh (pelajaran) atas kejadian ini, wanita yang sedang hamil, sebaiknya tidak bersedih hati. Betapa Allah juga menghibur Maryam yang kesusahan di kala hamil. Tidak hanya sekali, bahkan dua kali Allah hibur Maryam. Ini menjadi pengingat bagi saya pribadi, kepada wanita yang sedang hamil, agar banyak-banyak dihibur. Jika ketemu teman yang sedang hamil dan naik berat badannya 20 kg, tidak perlu lah disinggung betapa bulet rupanya sekarang. Paksa diri untuk mencari tema obrolan positif. Jangan sampai, omongan kita menjadi alasan seorang Ibu hamil bersedih. Diduga kuat (saya belum cek apa ada bukti ilmiahnya), kesedihan yang dirasakan wanita hamil akan memengaruhi janin yang dikandungnya. 

Saya jadi teringat masa hamil Ibrahim. Entah mungkin karena hamil pertama kalinya, saya begitu emosional dan mudah sedih saat itu. Dibandingkan dengan masa kehamilan kedua, di masa hamil pertama saya relatif sering menangis. Jika dilihat pada karakter Ibrahim, agaknya ada pengaruh  sering nangisnya saya ketika hamil kepada karakter Ibrahim. Ia tumbuh menjadi anak yang cenderung sensitif perasaannya. 

Apa lagi yang perlu dilakukan wanita hamil sesuai dengan tuntunan Al-Quran? Mendoakan janin yang dikandungnya. Kali ini, kami belajar dari Ibunda Maryam saat mengandung Maryam. 

إِذْ قَالَتِ امْرَأَةُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (35)

(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu, terimalah (nazar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Ustadzah Poppy juga menyampaikan agar masa kehamilan tidak dirusak dengan hal-hal yang tidak ada tuntunannya dalam islam seperti misalnya mendengarkan lagu-lagu klasik kepada janin, melakukan yoga prenatal dan sebagainya. Sebaik-baik hal yang perlu didengarkan kepada janin adalah Al-Quran. Semoga kelak setelah dilahirkan, anak tersebut menjadi akrab dengan Al-Quran, pedoman hidupnya. 

Ustadzah Poppy memberikan beberapa tips yang perlu dilakukan bagi wanita hamil. Tips ini berdasarkan yang Allah sebutkan dalam Al-Quran. 

فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا (24) وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا (25) فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا (26) }

Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah, “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu; maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.”

Ayat di atas adalah ketika Allah menghibur Maryam ketika Maryam mengalami kesusahan ketika hamil. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Allah hibur Maryam hingga dua kali: “janganlah kamu bersedih hati” dan “bersenang hatilah kamu”. Kepada Ibu hamil, gembira terus ya. 🙂

Lalu apa makna anak sungai di bawahmu? Kenapa anak sungai disebutkan setelah anjuran jangan bersedih? Ada apa dengan anak sungai? Ustadzah Poppy menjelaskan, pada anak sungai yang berada di bawah, ada suara gemericik air yang menangkan. Jadi, kalau ada ibu hamil yang sedang sedih, bosan, atau butuh refreshing, bisa dihibur dengan mengajaknya ke Pantai atau ke tempat yang ada suara gemericik air agar terhibur hatinya. 

Makan dan minum juga dianjurkan bagi Ibu hamil agar gembira hatinya. Wah, cocok nih sama fenomena ngidam. Jadi, Ibu hamil minta makanan macam-macam ternyata make sense juga ya selama tidak ada hal-hal yang melanggar di dalam permintaannya. Misal ngidam mangga muda hasil nyolong di pohon tetangga. Yang begini ga make sense deh ya. 

Kayaknya dicukupkan dulu ya cerita tentang materi melahirkan di kelas AKU. Tentang melahirkan, menyusui, dan menyapih juga seru untuk dibahas. Tapi, mungkin lain kali ya, insya Allah. Terima kasih ya untuk yang sudah baca. Semoga bermanfaat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *