Categories
Uncategorized

Secangkir Kesia-siaan

Tawamu pulang mengajak serta ratapan

Lalu tawa menghilang terbang

Meninggalkan setangkup masa depan

Yang masih ingin merangsek menjulang

Kausajikan secangkir kesia-siaan

Yang semerbak menggambar ilusi

Yang kukira merengkuh asa

Dalam buaian seorang penyair

Detikku telah surut

Bibirmu tetap menggembok kata

Gelombang ini memabukkan

Segera aku ingin pulang

Pada hati yang kedinginan

Bekasi, Oktober 2020

6 replies on “Secangkir Kesia-siaan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *