Hai Bunda! Kali ini saya akan menulis ulasan sebuah serial animasi yang sangat digemari oleh anak-anak saya: Omar & Hana. Hampir setiap hari anak sulung saya, Ibrahim, bertanya: Bunda, sekarang ada Omar & Hana? Jika dijawab ‘ya’ maka saat itu juga televisi diminta untuk dinyalakan. Belakangan suami saya malah mengunduh beberapa episode Omar & Hana sehingga anak-anak bisa menonton kapan saja tidak bergantung pada jadwal di salah satu channel televisi. Hmm, ini perlu kesepakatan jadwal nonton sebelumnya ya Bund agar tidak berlebihan.
Daftar Isi
Sekilas Tentang Omar & Hana
Walaupun saya yakin sebagian besar Bunda agaknya sudah sering mendengar tentang Omar & Hana, tapi bisa jadi ada juga Bunda pembaca yang belum tau tentang serial ini. Karenanya, saya akan ceritakan secara ringkas apa itu serial animasi Omar & Hana.
Omar dan Hana adalah sebuah serial animasi dari Malaysia produksi Digital Durian. Serial ini mengisahkan kehidupan sehari-hari dari kakak-beradik Omar (usia +/6 tahun) dan Hana (usia +/-4 tahun), tentang hubungannya dengan keluarga, teman, dan juga guru.
Serial Sarat Nilai Islami
Salah satu keunggulan serial ini, menurut saya, adalah sarat dengan nilai-nilai islami, dari ritual ibadah hingga pengajaran akhlak yang baik.
Pada suatu episode diceritakan Omar belajar puasa. Dengan puasa, Omar akan jadi hebat dan disayang Allah. Tujuan puasa bukan sekadar wajib lalu puasa. Tujuan puasa diperuntukkan kepada Allah (agar disayang Allah) merupakan salah satu pengokohan tauhid yang cukup baik.
Pada episode lainnya, diajarkan bagaimana sosok Nabi Muhammad. Siapa orangtua nabi, bagaimana sifat nabi, dan lain-lain. Diceritakan juga bagaimana nabi bersikap jika dihadapkan pada suatu kejadian. Dengan begitu, anak-anak belajar juga bagaimana cara meneladani Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihiwassalam.
Di satu episode, Omar dan Hana diajak orangtuanya berdagang jus (seperti nabi ya belajar berdagang sejak belia). Di tengah cerita, ada suatu kejadian dimana Omar dan Hana menambahkan batu es lebih banyak sehingga jus yang diberikan lebih sedikit. Harapannya, untung yang didapat lebih besar (untuk anak-anak, ini agak ketinggian ga sih mereka bisa mikir strategi ngambil untung begini?). Ketika orang tua mereka tahu, mereka diingatkan untuk bersikap amanah.
Penanam nilai yang disampaikan dengan bahasa sederhana dan kasus-kasus sederhana yang begitu dekat dengan anak-anak.
Lagu-lagu yang catchy
Seperti yang dilansir oleh Republika, tayangan Omar Hana terdiri dari 7 menit cerita dan 2 menit lagu. Anak-anak tidak hanya menonton cerita, tetapi juga bisa bernyanyi bersama. Lagu-lagu yang dinyanyikan juga cukup catchy dan mudah dihafal.
Satu episode favorit kami sekeluarga adalah ‘Adam Boleh’. Episode ini bercerita tentang seorang teman Omar dan Hana bernama Adam yang memiliki keistimewaan tidak memiliki tangan sejak lahir. Semangat Adam dalam melakukan segala sesuatu diutarakan dengan lagu yang catchy banget. Kami bahkan sering mengulang lagu tersebut di sela-sela kegiatan dengan anak-anak.
Ilustrasi Menarik
Salah satu kekuatan lainnya dari serial animasi ini adalah ilustrasi yang menarik dan penuh warna. Omar dan Hana digambarkan sebagai anak kecil yang imut dengan mata besar dan pipi chubby. Ekspresi yang digambarkan juga menggemaskan layaknya anak-anak kecil.
Kecuali kendala bahasa (bahasa Malaysia), saya kira Omar Hana bagus untuk ditonton oleh anak dengan pendampingan orang tua. Tapi, jangan kelamaan ya Bund nontonnya. Belajar dari interaksi langsung orang tua-anak tetap lebih baik dibandingkan belajar dari tontonan. Oke Bund, selamat menonton 🙂
One reply on “Omar & Hana: Serial Animasi Sarat Nilai Islami”
[…] Omar dan Hana digambarkan bermata bulat dan pipi chubby. Untuk review lebih lengkapnya bisa dibaca di sini […]